Pada sebuah perkamen, tinta mengukir cerita
Pengganti bibir yang tiada lagi mampu berkata
Menyatakan rindu kian membara
Wahai kekasih hati, selamat malam kuhaturkan
Kuharap dalam perjalanan panjangmu
Senyum indahmu tak memudar dari wajahmu
Semoga aku tetap hidup dalam memorimu
Seperti juga cinta yang sudah kau tititpkan
Tetap menghangatkan hatiku
Ia berdiri selaras dengan ruhku
Mendekapku seperti kamu waktu itu
Kecupanku terhangat ada di keningmu selalu
Segala cinta mengalir bersama doaku kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar