Selasa, 09 Juni 2020

Resensi Film : Mantan Manten (2019)




DATA FILM

Tayang  : 2019

Produksi : Visinema Pictures

Sutradara : Farishad Latjuba

Pemain : Atiqah Hasiholan, Arifin Putra, Tyo                   Pakusadewo, Tutie Kirana.

Durasi  : 1 jam 47 menit.

SINOPSIS

Menceritakan tentang Yasnina (Atiqah Hasiholan) atau Nina, potret wanita urban masa kini. Hidupnya terlihat sempurna. Karierny tengah berada di puncak sebagai manager investasi. Kekasihnya, Surya (Arifin Putra) yang Tampan dan kaya raya pun baru saja melamar dirinya.


Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, dalam sekejap harta Nina habis tak bersisa. Nina di khianati oleh Iskandar (Tyo Pakusadewo) dalam sebuah kasus investasi. Hidupnya hancur, pernikahannya pun berada diujung tanduk. Pasalnya, selain menipu Nina, Iskandar juga merupakan calon ayah mertuanya.


Harapan muncul saat mantan asisten Nina, Ardy (Martino Lio) mengabarkan dirinya masih memiliki satu properti yang tak kena sita. Properti tersebut adalah villa di Tawangmangu, Jawa Tengah. Villanya tak ikut disita karena belum berpindah nama. Nina pun berangkat ke Tawangmangu untuk mengambil kembali villa miliknya. Namun saat ini villa tersebut masih ditinggali oleh seorang dukun manten.


Dukun manten tersebut bersedia meninggalkan villa apabila Nina menyanggupi syarat yang diajukan. Nina harus menjadi asisten dukun manten. Dapatkah Nina menjalankan tugas dan merebut kembali villa miliknya? (Dikutip dari jateng.tribunnews.com)


RESENSI

Film ini bukan hanya tentang mantan kekasih yang memutuskan lebih dulu menikah tetapi film ini mengajarkan begitu banyak nilai khususnya tentang "ikhlas". Memaknai ikhlas tentu banyak caranya. Salah satu cara yang ditunjukkan dalam film ini adalah memaknainya dengan budaya Jawa yang kental akan ritual. Salah satu ritual yang dilakukan disini adalah "mutih".

Mutih adalah kegiatan berpantang diri terhadap makanan tertentu dan hanya menyantap makanan tertentu juga. Dalam film ini, Yasnina digambarkan melakukan mutih dengan hanya memakan nasi putih tiga suap dan meminum air putih. Selain itu tidak boleh.


Apa sesungguhnya tujuan mutih? Mutih adalah sebuah ritual yang ada pada tatanan budaya Jawa untuk mendetoksifikasi diri dari segala nafsu yang bercokol di hati dan pikiran manusia.


Mengapa sebaiknya manusia ikhlas hingga sampai rela melakukan ritual mutih? Agar supaya manusia dapat menerima kegagalan dan kesulitan dalam perjalanan hidupnya dengan lebih lapang dada. 


Karena apabila manusia hanya di penuhi oleh hawa nafsu, maka sejatinya dia hanya akan bingung dan jalan di tempat saja sehingga bingung bahwa tidak ada jalan keluar bagi masalahnya. Padahal sejatinya, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya.


Dalam film ini, Yasnina di gambarkan belum merasa ikhlas atas pengkhianatan yang dilakukan oleh Iskandar, maka dari itu dia malah kebingungan sendiri akibat keinginannya balas dendam semata. Namun, setelah Yasnina merasa ikhlas malah menemukan cara membalas dendam yang jauh lebih elegan dan ampuh yakni menjadi dukun manten bagi Surya mantan tunangannya.

Di film ini lebih di tonjolkan bahwa kekuatan sejati adalah ikhlas ya hati. Dan sekuat - kuatnya perempuan adalah perempuan yang mampu ikhlas. Menjadi perempuan memang sudah seharusnya kuat karena sebagai pengurus rumah tangga dia bertanggung jawab atas kelangsungan rumah tangga dari segala mara bahaya.